Duh, darah haid menggumpal banyak banget, deh! Sumpah bikin stres dan cemas berlebihan. Suka memikirkan sesuatu sampai membuatmu stres berkepanjangan dan overthinking? Hmm, sebaiknya dikurangi, ya, soalnya kalau terlalu overthinking malah bisa berujung pada psikosomatis, lho.
Apakah yang dimaksud dengan psikosomatis? Yuk, cari tahu lebih lengkapnya di kelanjutan artikel ini!
Definisi Psikosomatis
Psikosomatis terdiri dari dua kata, yakni pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Jadi, bisa diartikan psikosomatis merupakan gangguan pikiran atau psikis yang dipicu karena stres dan cemas. Gangguan ini umumnya dapat memengaruhi kondisi tubuh seseorang ataupun sebaliknya. Sebagai contoh, ketika kamu mengalami sakit maag atau lambung, maka saat dilakukan pemeriksaan ternyata hasilnya normal.
Nah, kondisi ini terjadi karena ketika stres, tubuhmu menghasilkan hormon yang bisa memperlambat pencernaan. Saat pencernaan terganggu, maka bisa menyebabkan makanan bertahan lama di perut—yang membuat asam lambung mempunyai lebih banyak waktu naik sampai ke kerongkongan. Alhasil, kamu pun akan mengalami sakit asam lambung dan maag.
Penyebab Psikosomatis
Pikiran dan emosi negatif yang terjadi secara terus-menerus pada seseorang dan menimbulkan stres serta cemas disinyalir menjadi penyebab utama munculnya gangguan psikosomatis. Namun, beberapa hal ini juga dapat meningkatkan kondisinya, seperti:
-
Kesulitan dalam mengekspresikan diri;
-
Pernah mengalami penelantaran sewaktu kecil;
-
Jalani gaya hidup yang berantakan dan tidak sehat;
-
Merasa kesulitan mencari dan mendapatkan pekerjaan;
-
Pernah jadi korban pelecehan seksual, terutama semasa kecil.
Gejala Psikosomatis
Biasanya, gejala psikosomatis bisa bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya dan bisa berubah-ubah tergantung kondisi psikologisnya. Akan tetapi, beberapa gejala ini sering kali muncul ketika kamu mengidap kondisinya:
-
Napas terasa sesak;
-
Nyeri di bagian ulu hati;
-
Jantung berdebar-debar;
-
Nafsu makan berkurang;
-
Susah tidur di malam hari;
-
Sekujur tubuh terasa nyeri;
-
Lemas dan tidak bisa menggerakkan anggota tubuh.
Lantas, apakah psikosomatis bisa memicu sakit fisik? Mari, disimak penjelasannya, ya!
Psikosomatis & Sakit Fisik
Pengidap psikosomatis biasanya akan merasakan sakit pada bagian tubuh tertentu. Namun, ketika dilakukan pemeriksaan fisik seperti rontgen atau X-ray (prosedur yang dilakukan untuk mengambil foto organ dalam tubuh dengan memakai radiasi), maka tidak ditemukan kelainan atau masalah kesehatan.
Namun, apabila stres dan cemas yang dirasakan bertambah parah, maka bisa menyebabkan: sakit perut, sakit dada, sakit punggung, sakit kepala, tremor, denyut jantung semakin cepat, sampai mual dan muntah. Bahkan, dapat memicu pelepasan zat epinefrin (hormon adrenalin) ke dalam aliran darah.
Apabila kadar hormon ini terlalu tinggi di dalam tubuh, maka bisa mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan, misalnya saja jantung berdebar, keringat berlebih, gelisah, mudah marah, sakit kepala, pandangan kabur, serta tekanan darah tinggi.
Demikian penjelasan singkat mengenai psikosomatis yang dapat menyebabkan sakit fisik. Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Komentar