Tahukah Anda apa perbedaan dokter saraf dan dokter bedah itu? Jangan sampai salah membedakan, banyak yang mengira jika dokter A adalah dokter saraf terbaik tetapi ternyata dia adalah dokter bedah.

Memang kedua dokter ini sama-sama dokter spesialis saraf, tetapi ada perbedaan tugas dan pekerjaan yang dilakukan oleh kedua dokter ini. Apa sajakah itu? Yuk, simak penjelasannya sampai selesai.

Perbedaan Dokter Saraf dan Dokter Bedah

Serupa tapi tak sama, berikut ini beberapa hal yang membedakan antara dokter saraf dan dokter bedah yang harus Anda ketahui.

1. Tugas

Ada perbedaan dokter saraf dan dan bedah saraf dari tugasnya. Dokter saraf memiliki tugas memeriksa, mendiagnosis, dan merawat kondisi otak, sumsum tulang belakang, atau saraf tanpa tindakan bedah.

Jadi, dokter saraf ini tidak melakukan proses pembedahan atau operasi saraf tertentu. Dokter ini hanya memberikan obat-obatan tertentu saja yang sesuai dengan jenis penyakit pasien.

Sementara itu, tugas dokter bedah adalah mendiagnosa dan menangani kondisi yang mempengaruhi sistem saraf melalui tindakan bedah maupun non bedah. Dokter bedah dapat melakukan kegiatan pembedahan atau operasi kepada pasien.

Selain bisa melakukan operasi pembedahan, dokter bedah juga dapat memberikan obat atau tindakan non bedah lainnya.

2. Riwayat Pendidikan

Dokter saraf dan dokter bedah memiliki riwayat pendidikan yang berbeda, meskipun keduanya sama-sama lulusan sarjana Kedokteran. Selain itu, keduanya juga sama-sama menempuh PPDS atau Pendidikan Program Dokter Spesialis.

Perbedaannya terlihat dari materi saat menempuh dokter spesialis. Calon dokter saraf mempelajari penyakit sistem saraf dan penanganannya dengan non bedah, sedangkan calon dokter bedah mempelajari cara pembedahan otak dan saraf.

Setelah lulus, dokter saraf akan mendapatkan gelar Sp.N, sedangkan dokter spesialis akan mendapatkan gelar Sp.BS.

3. Penanganan Penyakit

Meskipun sama-sama spesialis di bidang saraf, tetapi dokter saraf dan dokter bedah menangani penyakit yang berbeda-beda. Keduanya tidak bisa bertukar tugas karena kemampuannya berbeda.

Beberapa penyakit yang bisa ditangani dokter saraf antara lain yaitu epilepsi, demensia, sakit kepala, gangguan perkembangan saraf, dan cedera neurologis.

Sementara itu, penyakit yang bisa ditangani dokter bedah antara lain nyeri punggung, linu panggul, tumor otak, dan gangguan serebrovaskular.

Itulah dia penjelasan selengkapnya mengenal perbedaan dokter saraf dan dokter bedah yang harus Anda ketahui.

Dengan mengetahui perbedaan ini, dapat membantu Anda supaya tidak salah dalam memilih dokter saraf terbaik untuk berobat.

Rumah Sakit Premier Jatinegara merupakan tempat layanan kesehatan terbaik yang melayani berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit saraf. Jika Anda mencari dokter saraf atau bedah terbaik, maka RS Premier Jatinegara jawabannya.

Rumah Sakit Premier Jatinegara ini berada di daerah Jakarta Timur dan telah menangani banyak kasus. Jadi, sudah sangat berpengalaman dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *